Biografi Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar Rahimahullah ta'ala

A.    Kelahiran
Umar bin Sulaiman bin Abdullah al-Asyqar adalah nama lengkapnya. Ulama ini lahir pada tahun 1940 M di Barqah, kampung yang menjadi bagian Propinsi Nablus, Palestina. Beliau ibarat rumah ilmu dan pengetahuan agama. Adapun saudaranya, Profesor Dr. Muhammad Sulaiman al-Asyqar, adalah seorang ulama besar dan sebagai salah satu bendera sunnah Nabi dan ushul fiqih yang terkemuka.
Sepanjang hidupnya beliau pernah menjabat sebagai dosen Fakultas Syariah Universitas Yordania di Amman, Universitas Kuwait, serta Universitas az-Zarqa. Selain itu, beliau menjabat sebagai anggota Majelis Fatwa di Kerajaan Yordania al-Hasyimiah.

B.     Riwayat Keilmuan
Umar al-Asyqar meninggalkan Palestina pada usia 13 tahun, menuju ke Madinah al-Munawwarah, Saudi Arabia. Beliau menyelesaikan studinya di Madinah sampai tingkat menengah atas. Kemudian beliau lulus dan menjadi sarjana Fakultas Syariah Universitas Islam Muhammad bin Saud. Beliau pun lulus dari program magister dalam bidang ilmu ushul fiqih di Fakultas Syari’ah Universitas al-Azhar pada tahun 1974. Beliau lantas lulus program doktoral pada tahun 1980 dengan predikat cumlaude di tingkat pertama, dengan judul disertasi an-Niyyat wa Maqasid al-Mukallafin, terkait fiqih pcrbandingan

C.     Perjalanan Karir
Umar al_Asyqar, selama hidup, mendedikasikan umur dan waktu luangnya untuk umat Islam dengan menjalani kegiatan di bidang akademisi; antara lain sebagai :
1.      Kepala Perpustakaan Universitas Islam Madinah, yaknii sebelum berangkat ke Kuwait pada tahun 1965 M.
2.      Dekan Fakultas Syariah Universitas al-Zarqa, Yordania.
3.      Dosen jurusan ilmu fiqih dan ushul fiqih Fakultas Syariah Universitas Yordania sejak tanggal 2 November tahun 1987 M hingga wafat.
4.      Dosen honorer pada Fakultas Syariah Yordania dari tanggal 4 Oktober tahun 1992 tampai 1 November tahun 1997 M.
5.      Dosen pembantu pada Fakultas Syariah dan Studi Keislaman Universitas Kuwait dari tanggal 15 September tahun 1990 sampai 14 September tahun 1992 M.
6.      Tenaga pengajar pada Lembaga Pendidikan Guru Wanita di Kuwait, mulai tanggal 27 November tahun 1997 sampai 31 Agustus tahun 1980 M.

D.    Karya Ilmiah
Umar al-Asyqar mempunyai karya tulis yaiig banyak di berbagai bidang ilmu agama, di antaranya :
1.      Al-Wadhih fii Syarh Qanun al-Ahwal al-Syakhshiyyaht terbitan Dar an-Nafais, Amman – Yordania
2.      Ahkam az-Zawaj fii Dhaui al-Kitab wa as-Sunnah terbitan Dar an-Nafais, Amman- Yordania.
3.      Tarikh Al-Fiqh Al-Islami, terbitan Dar an-Nafais, Amman Yordania.
4.      Asma' Allah wa Sifatuhu Fi  Mu’taqad Ahli Sunnah wa Jama’ah, terbitan Dar an-Nafais, Amman Yordania,
5.      Al-Aqidah fi Dhau-il Kitab was Sunnah (yaitu buku ini), yang terdiri dari 8 jilid, tcrbitan Dar an-Nafais, Amman – Yordania
6.      Al-Ta’wil wa Khuthuratuhu wa Atsaruhu, terbitan Dar an-Nafais, Amman - Yordania.
7.      Mu’taqad al-Imam Abi al-Hasan al-Asyariy terbitan Dar an-Nafais, Amman - Yordania.
8.      Mu’awwiqat Tathbiq As-Syari’ah al-Islamiyyah, terbitan Dar an-Nafais, Amman – Yordania.
9.      Shahih Qishas Al-Hadits an-Nabawi, terbitan Dar an-Nafais^Amman - Yordania.

E.     Akhir Hidup
      Umar al-Asyqar—semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmati beliau— wafat pada hari Jum’at tanggai 22 Ramadhan 1433 H atau yang bertepatan dengan ranggal 10 Agustus 2012 M, di kota Amman, Kerajaan Yordania Hasuimiyah. Ajal menjemput Syaikh ini setelah mengalami sakit yang berat.

F.      Sanjungan Ulama Ahlus Sunnah
      Syaikh Abdullah al-Syaibani berkata: “Umar Sulaiman al-Asyqar berasal dari keluarga terhormat dan dan keturunan yang sampai kepada kabilah Alhafi. Yaitu dari Rauq, dari Utaibah, dari Hawazin, dari Qais Ailan bin Mudharr, dan dari Adnan."
      Syaikh Ali al-Halabi al-Atsari berkata: “Inilah kebenaran yang akan saya pertanggungjawabkan di hadapan Allah —seteiah jiwa merasa tenang—yaitu bahwa Fadhilatusy Syaikh Abu Sulaiman Umar al-Asyqar termasuk ulama yang berakidah salaf yang lurus. Beliau mendakwahkan akidah ini, membelanya, menulis tentangnya, juga diidentikkan dengannya. Adapun salah satu bukti kelurusan akidah beliau adalah buku yang berjudul Al-Aqidah Fillah. Di dalamnya beliau dengan jelas serta tegas membantah pendapat Syaikh Hasan al-Banna, pendiri organisasi pergerakan Ikhwanul Muslimin, terkait masalah asma wash shifah (nama-nama dan sifat-sifat Allah). Ini merupakan buku bermutu ihwal akidah Salafush Shalih; akidah yang melaluinya banyak pemuda generasi salafi kini mengenyam pendidikan rohaninya. Belum lagi buku-buku lain yang amat menonjol di bidang akidah, yang semua itu terangkai dalam mata rantai ilmiah beliau yang terkenal."
      Syaikh Sulaiman al-Majid berkata: "Umar al-Asyqar. Sungguh, beliau adalah seorang alim yang berkhidmat untuk ilmu lalu disebarkan kepada manusia dengan cara yang baik, ibarat lembaran-lembaran putih yang terbebas dari umpatan dan celaan. Limpahan rahmat tidak pernah berhenti hingga ke kuburmu, wahai saudaraku.”
      Syaikh Muhammad Shalih berkata: “Umar al-Asyqar telah menggabungkan akidah yang benar dengan manhaj Salaf. Beliau sangat perhatian dengan dakwah, pendidikan, ibadah, dan fiqih Islam. Beliau salah seorang pelopor yang gencar mengingatkan perihal pemberontakan al-Khumaini yang musyrik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

syair tentang bekal taqwa

Musnid Muda Nusantara